AU PAIR - Menikmati Bulan Desember Bersama Gastfamilie

Bulan Desember telah tiba dan saya resmi legal di Jerman (haha). Tahun ini menjadi tahun pertama saya 'melihat' Natal bersama Gastfamilie di Jerman. Saya tidak merayakan Natal, tetapi tujuan mengikuti program ini adalah saling berbagi (informasi) budaya masing-masing. Gastmutter saya bersemangat menunjukkan kebiasaan keluargnya di bulan Desember. Alasannya singkat, saya merupakan Au Pair pertama yang beragama Islam. Mereka tidak percaya Tuhan, tetapi sangat menghargai saya (dan orang lain tentunya). Tentunya bagi saya semuanya adalah hal yang baru (kecuali hadiah dari Santa). Berikut beberapa hal yang ditunjukkan oleh Gastfamilie saya ketika bulan Desember.

1. Membersihkan Sepatu
Ya, membersihkan sepatu karena Nikolaus memberikan 'hadiah' kepada anak-anak yang membersihkan sepatu mereka (satu pasang tiap anak). Saya sama sekali tidak tahu masalah ini. Keesokan paginya saya mendapatkan Tute berisi coklat dan hadiah :)



Hadiah coklat dari Au Pair sebelum saya

 2. Adventskalender
Sepertinya kebiasaan ini tidak ada di Indonesia. Saya juga baru mengetahuinya ketika bulan Desember tiba. Ketika bulan Desember tiba, tentunya anak-anak tidak sabar menyambut hari Natal. Kemudian orang tua mereka membeli kalender tersebut agar 24 hari sebelum Natal tidak terasa lama dan membosankan. Isi Adventskalender bermacam-macam, contohnya coklat, permen, potongan harga, coke, bahkan kondom! Pengalaman lucu ketika saya memakan tiga coklat sebelum bulan Desember tiba. Ya, tentuya saya tidak tahu fungsi dari Adventskalender haha. Cara kerjanya sangat mudah. Misal hari ini tanggal 1 Desember, maka kita membuka angka 1, begitu seterusnya.

Adventskalender ini berisi coklat dengan bentuk yang berbeda-beda

3. Membeli dan Menghias Pohon Natal
Ini merupakan hal paling ribet hehe. Kami pergi beberapa blok dari rumah untuk memilih pohon natal. Jangan dikira asal beli pohon. Gastmutter saya melihat ukuran, masih segar atau tidak, kokoh atau tidak dsb. Kemudian membeli hiasan pohon natal juga cukup memakan waktu. Contohnya ukuran lampu yang akan dibeli harus 'pas' sesuai dengan ukuran pohon. Ternyata repot juga ya..

 Contoh hiasan pohon natal

Coklat gratisan dari penjual pohon natal

Pohon Natal di Rumah
4. Bescherung
Hal ini merupakan hal yang penting untuk Gastkind saya yang paling kecil. Gastmutter menginginkan si bocah mempercayai bahwa Nikolaus, Santa, dan Osterhase itu ada. Kami mempersiapkan semua kado di bawah pohon natal dan menyortir kado tersebut (ditujukkan kepada siapa). Bescherung dilakukan saat Heiligabend (24 Desember).

 Coklat dari Osterhase

5. Lilin Advent
Sejak bulan Desember tiba, Gastmutter saya mempersiapkan empat buah lilin di meja makan. Nantinya lilin itu dinyalakan tiap advent. Advent pertama satu lilin yang menyala, advent kedua dua lilin, dsb.

6. Masakan Khas
Makanan khas ketika Heiligabend dan Natal bermacam-macam. Umumnya daging babi, bebek yang dimasak dengan wine, Rotkohl, kentang, Sauerkraut.

7. Weihnachtsmarkt
Saya lebih suka menyebutnya sebagai pasar malam. Penampakannya kurang lebih sama, ditambah dengan kios-kios yang menjual minuman hangat, bir, dsb, serta pohon natal. Saya sempat mengunjungi Weihnachtsmarkt bersama keluarga asuh. Tempatnya penuh sesak dan saya tidak bisa melihat-lihat dengan 'santai' hehe.


Komentar