Tidak terasa FSJ saya selesai dalam hitungan hari. Ya,
saya mengikuti program FSJ selama satu tahun di Jerman. Banyak hal yang saya
pelajari di program ini. Jujur saja, jauh lebih banyak daripada ketika saya
menjadi Au Pair. Beberapa pengalaman saya sebagai berikut
1. Bekerja
Menggunakan Sistem Shift
Saya melakukan FSJ di Wohngruppe untuk orang berkebutuhan
khusus. Träger saya memiliki Wohngruppe dan Werkstatt bagi peminat FSJ. Wohngruppe
merupakan tempat Klien saya tinggal. Werkstatt merupakan tempat mereka
bekerja. Tentu saja jam kerja di kedua tempat tersebut berbeda. FSJ di Werkstatt bekerja Senin hingga Jumat,
sedangkan di Wohngruppe, saya bekerja
dengan sistem shift. Di akhir pekan, saya bekerja hingga 10 jam termasuk 45
menit istirahat. Normalnya
saya bekerja 6,5-8 jam di Weekday
termasuk istirahat 30 menit. Di tempat kerja saya terdapat 2 shift untuk FSJ,
shift pagi yang biasa saya dapat di akhir pekan atau shift siang yang dimulai
pukul 12 atau 1 siang.
2. Pflege
75% dari pengalaman yang saya
dapatkan adalah mengenai Pflege.
Bekerja di Wohngruppe memberikan saya
kesempatan untuk mempelajari keseharian para Klien. Mulai dari bangun tidur
hingga tidur. Tergantung jam kerja. Di tempat saya bekerja, para FSJ tidak
diperkenankan memberikan obat kepada Klien. Tapi beberapa kolega saya
menunjukkan cara memberikan obat, dosis serta alasan Klien saya membutuhkan
obat tersebut. Selain itu cara menggunakan alat bantu transfer untuk pengguna
kursi roda, jadi saya tidak perlu mengangkat Klien. Ada alat bantu khusus untuk
hal tersebut (dan saya sangat bangga dengan alat bantu yang dimiliki Einsatzstelle saya haha). Memandikan
Klien juga bagian dari Pflege.
3. Organisasi
Hal yang sering saya dengar dari kolega saya adalah „Kita adalah tim“.
Sebelum melakukan pekerjaan, kami melakukan rapat untuk membagi tugas. Di sini
komunikasi sangat dibutuhkan. Kalau
tidak paham atau kurang jelas, maka bertanyalah. Jika memiliki ide, maka
curahkanlah. Jika tidak setuju, maka ungkapkan dengan alasan. Dua kali
dalam sebulan kami memiliki rapat besar dan membicarakan hal-hal yang penting,
hal yang harus diperbaharui, didiskusikan, direncanakan dll. Saya belajar
banyak mengenai memberikan ide, alasan, bahkan komplain langsung kepada atasan.
Saya merupakan tipe orang yang tidak bicara banyak namun mengerjakan tugas
saya (sebisa mungkin) secara tuntas. Saya juga selalu bertanya hingga tugas
saya jelas. Kalau saya tidak paham, saya meminta kolega saya untuk mengulangi
perkataannya atau menunjukkannya kepada saya. Saya sempat beberapa kali diberi
tugas yang menurut saya cukup abu-abu atau tidak jelas. Akhirnya saya
menanyakan hal A-Z dan kolega saya menyadari bahwa tugas itu memang abu-abu dan
kurang detail. Jadi jangan malu untuk mengungkapkan ide!
4. Bekerja dan
Bergaul dengan Kolega
Hapus pemikiran bahwa SEMUA orang
Jerman merupakan orang yang dingin, efektif, kaku, jujur, dan tepat waktu. Saya
bertemu banyak orang Jerman yang membuat saya melongo dan kesal setengah mati. Ya, beberapa dari mereka juga terlalu ramah,
tidak efektif dan efisien, tukang ngibul dan tukang ngaret. Namanya juga
manusia :D
Tepat waktu merupakan hal yang harus diperhatikan. Beberapa
tugas yang saya lakukan terkadang membutuhkan perhitungan waktu yang matang dan
membuat saya stress sendiri. Intinya saya berusaha bekerja secara efektif dan
efisien, serta tidak merepotkan kolega saya. Tentunya di manapun kita bekerja,
selalu terdapat kolega yang merepotkan kolega lain (termasuk kita) dan kita
bertugas membersihkan atau menyelesaikan ulah mereka. Jadi jangan kaget :D Tentunya
saya berusaha untuk tidak makan hati, tetapi segala sesuatu memiliki batas.
Salah dua kolega saya
sangat usil. Tentu saja mereka berusaha mengusili saya yang terhitung amat
sangat pendiam bagi mereka. Terkadang saya hanya memberikan mereka senyum
simpul dan berterimakasih. Tentunya mereka kesal karena reaksi saya selalu
terlalu tenang haha :D Kolega saya juga sempat bertanya kepada saya, mengapa
saya terlalu serius dan rajin sekali bekerja padahal saya bukan orang Jerman
haha. Jujur saja saya orang yang cukup santai, tidak di tempat kerja tentunya.
Rajin-rajin untuk membaca situasi saja untuk membuka diri atau tidak di depan
kolega. Terkadang terlalu terbuka bisa menjadi senjata makan tuan.
5. Mengunjungi Tempat Baru
Keuntungan
bekerja di tempat kerja saya adalah mengunjungi tempat baru. Tempat baru yang
saya maksud tidak hanya untuk bersenang-senang bersama Klient layaknya tempat
hiburan, namun juga untuk bekerja, contoh dokter spesialis, tempat terapi dsb.
Di sini kemampuan bahasa Jerman cukup dilatih karena terkadang saya sendirian
dan mendapatkan beberapa pertanyaan.
Mengunjungi "Pantai" di Wedel, Hamburg |
Menanam bunga di balkon bersama Klient |
Salam kenal, kalau sistem shift itu kerja nya tetap 5 hari dalam seminggu ya? Yang 2 hari nya libur dan gak mesti Sabtu-Minggu gitu ya?
BalasHapusHallo. Saya dulu selalu minta libur hari jumat, jadi normalnya saya kerja minggu-kamis atau hanya senin-kamis. Bahkan kadang cuman 3 hari dalam seminggu kerja, krn weekend sudah kerja 10x2 hari. peraturannya, 2x dalam satu bulan, saya dapat sabtu-minggu free ATAU senin-selasa/jumat-sabtu.
Hapus