PRE AUSBILDUNG - Wawancara / Vorstellungsgeschpräch

   Tibalah hari di mana saya melakukan wawancara di tempat Ausbildung saya saat ini. Saya sengaja datang 10 menit lebih awal dan itu adalah wawancara official pertama saya di Jerman :D. Saya cukup gelisah dan resah tapi masih bisa berpikir sehat 😂 saya diberi kertas dengan sebuah pertanyaan. Pertanyaan tersebut ringkasnya seperti ini "saya merencanakan rekreasi bersama klien saya. Apa yang saya butuhkan dari perencanaan sampai hari H?". Kurang lebih seperti itu. Saya diberi waktu 30 menit kalau tidak salah. Karena saya sudah biasa jalan-jalan dengan klien dan mempersiapkan A-Z, jadi pertanyaan tersebut tidak membuat saya berkecil hati. 

   Saya menyelesaikan soal tersebut lebih awal dari waktu yang diberikan. Nah Kemudian saya disuruh menunggu lagi. Saya di ruangan tersebut tidak sendirian. Ada Frau A (sebut saja Frau A) yang memberikan saya soal tersebut. Nah saya mengira semuanya sudah berakhir. Nyatanya tidak 😂. Terdapat wawancara yang sesungguhnya dengan mentor Ausbildung (semacam mentor yang membimbing, mengajari selama di Praxis (tempat kerja/praktek). Jadi dia itu seorang tenaga ahli di bidang Ausbildung saya) dan atasan yang mengurusi Ausbildung.  Saya kira hanya satu orang yang mewawancari saya. Ternyata dua orang. Saya cukup terkejut. Karena wawancara tersebut adalah wawancara "official pertama" di Jerman. Ketika FSJ, saya melakukan Hospitation dan langsung melihat apa yang kolega saya lakukan di hari itu. Tidak ada wawancara sama sekali. Hanya Hospitation, E-Mail dengan bos yang berisi rincian FSJ. Dulu ketika saya pertama kali mendapat undangan dari IB (untuk FSJ) bukanlah wawancara. Mereka lebih ke arah memperkenalkan apa itu FSJ dll. 

Jadi kurang lebih seperti ini dialog di antara kami bertiga (tentunya yang masih saya ingat :D)

Frau A: Hallo Zainab, saya sudah membaca dokumen kamu. Bisa kamu ceritakan lagi kenapa kamu di Jerman?

Z: *saya ceritakan Au Pair, FSJ*

Frau A : Apa yang kamu lakukan setelah lulus SMA dan sebelum memulai Au Pair?

Z : Sebetulnya saya sempat kuliah.. tapi saya belum memiliki ijazah (jadi di Lebenslauf, kalian harus tulis pendidikan kalian, meskipun kuliah tidak lulus/belum selesai harus ditulis. saya tidak menulis karena saya pikir, saya tidak punya ijazah kuliah, jadi buat apa saya tulis. Ternyata tetap harus ditulis :D)

Mentor : seharusnya kamu tulis kalau kamu sudah pernah kuliah. Masalah kamu lulus atau belum, sudah punya ijazah atau belum, itu urusan lain. Yang penting harus kamu tulis. Kamu akan ditanya apa yang kamu lakukan selama 4 tahun itu.

Z : ah saya kira hanya Schulbildung yang sudah selesai atau yang ijazahnya sudah saya pegang.

Frau A : Di Jerman, kamu harus tulis segala pengalaman dan Schulbildung kamu. Oh iya, apa yang akan kamu lakukan setelah Ausbildung? kamu mau pulang ke negara kamu? Bagaimana pendapat orang tua kamu?

Z : Rencana saya, saya mau pulang ke Indonesia atau kuliah di Jerman. Orang tua saya memberikan saya kebebasan untuk merantau di Jerman. Selama saya melakukan hal saya tekuni dan sukai.

Frau A : wah itu sangat bagus. Okay Z, saya tidak ada pertanyaan lagi. Kami akan memberitahu kamu melalui surat, apakah kamu diterima atau tidak.

   Begitulah kurang lebih wawancara saya. Btw, bisa jadi kalian mendapatkan pertanyaan yang berbeda dari wawancara saya. Kalau tidak salah, saya sempat ditanyai, kapan saya ingin mempunyai anak. Tapi saya lupa kapan mendapat pertanyaan tersebut. Jangan kaget dengan pertanyaan ini. Pertanyaan ini adalah pertanyaan wajar di Jerman dan biasanya diberikan kepada job tertentu. Saya juga melakukan wawancara di tempat lain. Pertanyaannya kurang lebih sama, apa yang saya lakukan, kenapa saya bisa di Jerman, level bahasa saya, apakah saya mempunyai dokumen yang saya butuhkan. 

Saya kurang yakin akan diterima atau tidak. Setelah wawancara, saya pergi ke tempat kerja saya. Bos saya sedang merokok di luar ketika saya datang. Dia menginterogasi saya haha. Apakah wawancara lancar dsb. Saya menjawab, "ah entahlah. Saya bingung mau menjawab apa. Saya sudah lupa semuanya!". Bos saya berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Oke, usut punya usut saya diterima dan dia sudah tahu hasilnya, karena mentor yang mewawancarai saya adalah kekasih bos saya. Sekian terima kasih atas waktu luang kalian :D

Komentar